Minggu, 09 Maret 2014

Klorin, khlorin, chlorine, kaporit berbahaya bagi tubuh

Hidup kita memang tidak bisa lepas dari air. Kita sangat bergantung dengan air, karena air adalah kebutuhan dasar yang merupakan kunci utama semua sistem dan fungsi tubuh antara lain peredaran darah, pencernaan, mengatur suhu tubuh, pembuangan, metabolisme, peluma, pergerakan, penyaringan dll. Air yang kita konsumsi setiap harinya yang diambil langsung dari alam biasanya sudah tercemar oleh berbagai sebab, baik karena pencemaran, limbah-limbah beracun dari industri atau pertanian, racun atau zat berbahaya atau karena berbagai ulah manusia. Semua hal ini perlu kita ketahui secara benar karena air yang bersih dan berkualitas ialah air yang bebas bakteri dan racun.

Banyak dari kita yang sehari-harinya memakai air ledeng tapi tahukah anda bahwa klorin, khlorin atau chlorine atau yang kita ketahui dengan nama kaporit merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang akan kita gunakan. Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk menghilangkan kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.

Zat klorin merupakan zat berbahaya karena zat tersebut hanya bagus apabila digunakan sebagai pemutih. Penelitian membuktikan bahaya klorin yang dapat merusak vitamin B, C dan E dalam tubuh. Apabila bereaksi dengan asam dari tumbuhan yang membusuk akan terbentuk trihalomethans (THMs) yang bersifat karsinogen. Ini merupakan penyebab dari berbagai penyakit seperti lever, ginjal, pernapasan, tensi darah rendah dan cacat lahir. Juga menyebabkan pengendapan kolesterol dalam darah dan stroke.

Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar dan gangguan fungsi ginjal. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.

Dari manakah asal klorin?

Air ledeng. Oleh PDAM pada saat “pembuatan” air ledeng umumnya menggunakan air permukaan, yang umumnya akan lebih banyak mengandung kuman atau mikroorganisme merugikan daripada bila dibandingkan dengan air sumur. Campuran khlorin yang berlebihan tentunya akan dapat sampai ke kita dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air yang mengandung khlorin tersebut. Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga. Ketika menggunakan pembersih atau pencuci yang mengandung khlorin, bisa jadi air pembuangan hasil cucian tersebut kemudian meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah tangga.

Pembuangan Air Kolam Renang. Kolam renang umumnya menggunakan khlorin sebagai “penjernih” dari mikroorganisme yang ada dalam air. Air buangan dari kolam renang ini juga bisa saja mencemari sumur air bersih warga sekitarnya. Pada umumnya semua sumber diatas yang saat ini paling banyak menyumbangkan zat tersebut ke dalam tubuh kita.

Bagaimana khlorin tersebut sampai ke tubuh kita?

Lewat air minum. Cara paling utama khlorin masuk ke dalam tubuh adalah melalui air yang kita minum. Umumnya resiko yang lebih “sering” meminumnya adalah orang-orang yang memakai air ledeng sebagai bahan air minumnya. Lewat udara. Ketika mandi menggunakan ”shower” air panas/hangat, uap air yang masih mengandung khlorin dapat terhirup dan masuk ke dalam tubuh kita. Selain itu walaupun sedikit, bagi sebagian orang klorin juga bisa masuk melalui kulit ketika sedang mandi menggunakan air yang mengandung klorin.

Bagaimana cara mengurangi kadar klorin dalam air?

Dengan menggunakan Granulated activated carbon (GAC) atau butiran karbon aktif sebagai filter air dapat mengurangi kadar klorin dalam air yang akan kita pakai. Filter air dari arang ini efektif untuk mengurangi rasa dan bau dari air. Anda juga dapat sekalian membuat saringan air sederhana yang menggunakan arang sebagai salah satu bahan untuk saringan atau anda dapat juga menggunakan salah satu dari berbagai teknik penyaringan air sederhana untuk mendapatkan air minum. Tetapi cara terbaik adalah tidak menggunakan klorin untuk disinfeksi air minum dan sebagai gantinya dapat digunakan cara sederhana untuk melakukan disinfeksi pada air minum.

Cara Mencegah Klorin Masuk ke Dalam Tubuh.

Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit terhadap tubuh manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air yang diminum, melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit yang terhirup saat mandi, ditambah dengan penyerapan kaporit melalui kulit. Hal ini terutama saat mandi dengan air hangat.
Selain meningkatkan jumlah kaporit yang menguap, air hangat juga membuka pori-pori kulit. Dengan demikian kaporit terhirup dan terserap kulit dan langsung masuk ke pembuluh darah Penelitian di AS menunjukkan bahwa jumlah klor dalam kaporit yang masuk ke dalam tubuh dalam satu kali mandi air hangat setara dengan jumlah klor yang dapat masuk melalui air minum sebanyak 2 liter / harinya.

Gunakan air sehemat dan seoptimal mungkin untuk mandi (baik shower ataupun berendam), mencuci ataupun memasak dan sebaiknya air yang digunakan adalah air dingin. Lalu bukalah jendela atau ventilasi agar udara yang mengandung klorin dapat keluar dan digantikan dengan udara yang bebas klorin. Sedangkan untuk mengatasi bila anda menaruh klorin pada bak atau sumur sumber air anda, kuraslah bak dan sumur anda.

Lalu bagaimana dengan Air dalam kemasan?

Seharusnya pabrik dari pembuat air dalam kemasan mengikuti standar yang ditetapkan tentang batas aman penggunaan klorin. Yang pasti akan lebih pintar jika dalam memilih suatu produk untuk mengetahui dahulu kualitas produknya mulai dari sumbernya, prosesnya, dan pengemasannya. Jangan memilih produk karena kata orang atau perusahaannya yang besar, untuk lebih jauhnya mungkin anda harus bertanya pada pabrik pembuatnya.. apalagi kalo belum, memiliki sertifikat SNI dan sertifikat badan terkait.

Lalu bagaimana kalau berenang di kolam renang yang diberi klorin..?

Ini faktanya :

Kolam renang dalam ruangan tertutup (indoor) menjadi pilihan banyak orang karena terhindar dari sinar matahari. Namun ada baiknya anda waspada karena menurut sebuah penelitian, berenang di dalam kolam renang indoor yang diberi klorin bisa menyebabkan kanker.

Klorin memang sering digunakan sebagai zat pembasmi kuman di kolam renang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Centre of Research in Environmental Epidemiology and Research Institute Hospital del Mar, Spanyol, diketahui bahwa kolam renang indoor yang diberi klorin bisa menyebabkan mutasi DNA secara permanen (mutagenicity).

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 49 orang perenang. “Bukti terjadinya efek genotoxic (mutasi menjadi karsinogen) terlihat pada para perenang setelah mereka berenang selama 40 menit di kolam renang indoor dan mengandung klorin,” kata para ilmuwan dalam pernyataannya.

Para ilmuwan mengaitkan risiko kanker ini dengan efek klorin terhadap sistem pernapasan para perenang. Beberapa waktu lalu juga dipublikasikan penelitian mengenai efek klorin terhadap penyakit asma pada anak.
Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut, lanjutnya, dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.

Meski efek samping klorin ini cukup berbahaya, namun Anda tidak perlu menghindari olahraga berenang mengingat cukup banyak manfaat kesehatan dari kegiatan berenang.
“Kami tidak menyarankan orang untuk berhenti berenang namun kami menghimbau pengelola kolam renang untuk mengurangi penggunaan klorin,” kata Manolis Kogevinas, peneliti.

Air Murni Sehat Alami

Agar kualitas kehidupan kita menjadi lebih baik dan lebih sehat terutama dalam hal mengkonsumsi air putih maka air yang berkualitas yaitu air murni sehat alami merupakan air yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap harinya yaitu air yang diproses dengan sistem REVERSE OSMOSIS (RO) akan menghasilkan air yang benar-benar ideal bagai seluruh keluarga.

Air RO adalah air murni sehat alami yang lebih bersih dibanding air biasa yang diproses secara umum. Dengan sistem Filterisasi Reverse Osmosis menggunakan sistem membrane semi permeabel dengan skala 0,0001 mikron maka air yang dihasilkan sangat layak untuk dikonsumsi dengan TDS kurang dari 10 PPM sesuai standar WHO yang terbebas dari partikel dan zat berbahaya lainnya, seperti plumbun, klorin, arsenik, cromium, cadmium, clor, natrium, phospat, nitrat, cuprum, air raksa, bakteri, kuman, virus, bau busuk, racun perusak, racun serangga, endapan, zat pewarna, zat pengawet dll.

Air RO dihasilkan dengan proses penyaringan air melalui lima tahap yaitu :

1. Filter sedimen
Filter yang terbuat dari serat karbon 5 mikron yang berfungsi untuk menyaring partikel berbahaya seperti kapur, Lumpur, endapan, zat polutan, karet dll.
2. Filter pra karbon
filter yang berfungsi untuk menyerap bahan organic, warna, spora, jamur, bahan karsinogen dan sebagainya.

3. Filter karbon perak
Filter yang berfungsi dapat mencegah terjadinya pembiakan bakteri, kuman, virus sisa bau, sisa gas dan zat pencemar lainnya yang tidak diperlukan tubuh manusia.

4. Filter bio magnetized
Filter yang berfungsi memperkecil kelompok molekul air sehingga dapat meningkatkan kandungan oksigen dalam molekul air yaitu tiga kali lipat dari air biasa.

5. Filter membran Reverse Osmosis
Filter yang berfungsi untuk menyaring partikel berbahaya dalam molekul air seperti arsenic, karbon, logam berat dll.

Tidak ada komentar: